Mengenal Suku Buol dan Kebudayaannya Asal Sulawesi Tengah
kegiatan mopalus (foto:kompasiana.com) |
Mengenal Suku Buol dan Kebudayaannya Asal Sulawesi Tengah. Suku
Buol merupakan etnis bangsa yang terdapat di kabupaten Toli-Toli provinsi
Sulawesi Tengah. Keberadaan masyarakat Buol tersebar di beberapa kecamatan
seperti di Biau, Bunobugu, Paleleh dan Momunu, sebagian kecil tersebar ke daerah
dekat wilayah Gorontalo.
Suku Buol memiliki kearifan adat yang merupakan kebiasaan
dan berhubungan dengan perlindungan sumber daya alam, baik berupa tanah, air,
alam dan hutan.
Bahasa
Bahasa yang digunakan Suku Buol adalah bahasa Buol. Bahasa tersebut
masih berkerabat dengan bahasa Toli-Toli dan mirip dengan bahasa Gorontalo. Karena
terdapat kemiripan bahasa antara Buol dengan Gorontalo, suku Buol sering
dianggap sebagai sub-suku Gorontalo.
Sejarah kerajaan
Dahulu di wilayah suku Buol terdapat sebuah kerajaan yang
bernama Kerajaan Buol. Sehingga diperkirakan bahwa orang Buol merupakan keturunan
orang-orang dari Kerajaan Buol. Sistem penggolongan dalam masyarakat suku Buol
juga memperkuat dugaan asal usul mereka seperti dibawah ini:
1. Golongan keluarga raja (tan poyoduiya)
2. Golongan bangsawan yang masih mempunyai hubungan kerabat
dekat dengan raja (tan wayu)
3. Golongan yang hubungan kerabat dengan raja sudah jauh
(tan wanon)
4. Golongan masyarakat (taupat)
5. Golongan budak, yaitu orang yang melanggar adat atau
kalah perang
Pada masa kerajaan setiap golongan dapat dibedakan dengan atribut
pakaiannya. Hingga agama Islam masuk sistem penggolongan masyarakat sudah
banyak ditinggalkan. Dan saat ini, sistem penggolongan masyarakat suku Buol lebih
didasarkan pada status tingkat pendidikan.
Sistem kepercayaan
Saat ini mayoritas masyarakat suku Buol menganut agama Islam
dan merupakan penganut Islam yang taat. Ajaran agama Islam berpengaruh kuat
dalam kehidupan mereka. Tetapi unsur-unsur kepercayaan sebelumnya juga masih
melekat dalam kehidupan masyarakat Buol, contohnya masih percaya bahwa alam
gaib berpengaruh dalam kehidupan dan hasil panen mereka. Mereka takut pada
tempat-tempat keramat dan sering mencari bantuan dukun untuk mengobati
anggota mereka yang sakit atau mengusir roh-roh jahat.
Sistem Pemerintahan
Adat suku Buol:
Dalam masyarakat Buol terdapat sistem pemerintahan
tersendiri, yaitu:
1. Ta Bwulrigan (orang yang diusung)
Seseorang yang diangkat menjadi kepala pemerintahan adat
beserta pembantunya untuk mengurus urusan-urusan pemerintahan dan
kemasyarakatan.
2. Ta Mogutu Bwu Bwulrigon (pembuat usungan)
Pembuat peraturan adat (pengambil keputusan sekaligus
memilih kepala pemerintahan).
3. Ta Momomayungo Bwu Bwulrigon (orang yang memayungi
usungan)
Pengayom masyarakat dan penegak hukum adat/ pemangku adat
yang disebut hukum Duiyano Butako.
4. Ta Momulrigo Bwu Bwulrigon (pengusung usungan)
Yang memastikan seluruh masyarakat adat untuk taat dan patuh
terhadap hukum adat.
Sistem pencaharian
Sebagian besar masyarakat suku Buol bertani dan berladang. Selain
itu mereka juga menanam kelapa dan cengkeh, mangumpulkan rotan, damar, kayu
manis, dan gula merah. Sedangkan masyarakat Buol yang tinggal di daerah pesisir
merupakan nelayan. Profesi lain adalah pedagang, guru dan lain-lain.
Mopalus
Mopalus merupakan suatu tradisi berupa kegiatan
menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau dalam bahasa Indonesianya
adalah gotong royong. Mopalus biasa dilakukan suku Buol pada saat mengolah
lahan perkebunan ataupun persawahan, mulai dari mempersiapkan lahan sampai
memanen hasil.
Selain itu mopalus juga dilakukan pada saat ada warga yang
membutuhkan pertolongan. Pertolongan tersebut dapat berupa membangun atau
memperbaiki rumah, membuat atau memperbaiki salauran air dan jalan, persiapan
pesta perkawinan atau syukuran.
Sumber referensi :
http://protomalayans.blogspot.com/2012/10/suku-buol-sulawesi.html
diakses tanggal 18 Mei 2015
http://sosbud.kompasiana.com/2011/05/01/mopalus-tradisi-suku-buol-asli-indonesia-360309.html
diakses tanggal 18 Mei 2015
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete