Sejarah dan Kebudayaan Suku Buru Maluku
Suku Buru (photo:wikipedia) |
Sejarah dan kebudayaan Suku Buru, Maluku. Suku Buru
merupakan etnis yang mendiami pulau Buru dan beberapa Kepulauan Maluku lainnya. Pulau
Buru ini terletak di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu yang terbesar
disana. Secara umum pulau Buru ini merupakan perbukitan dan pegunungan. Dahulu Pulau
dikenal sebagai pulau pengasingan bagi para tahanan politik pada zaman
pemerintahan Orde
Baru Presiden Soeharto.
Masyarakat Buru menyebut dirinya sebagai Gebfuka (orang
dunia) atau Gebemliar (orang tanah). Ada tiga alasan mengapa mereka menyebut
dirinya dengan sebutan tersebut, yaitu:
1. Suku Buru adalah suku asli pribumi yang mendiami Pulau
Buru di Kepulauan Maluku.
2. Kehidupan mereka sangat dekat dengan tanah yang artinya
bahwa mata pencaharian penduduk suku Buru adalah bertani dan berladang.
3. Suku Buru adalah pemburu yang ulung. Mereka berburu
dengan menggunakan senjata tradisional yang berupa parang lurus dan tombak
pendek.
Bahasa Suku Buru
Suku Buru berkomunikasi dengan menggunakan bahasa bahasa
Buru. Selain itu juga mereka juga menggunakan bahasa Melayu Ambon dengan logat khas
Buru.
Sistem Kepercayaan
Suku Buru sebagian besar masih mempertahankan agama
kepercayaan tradisional, yaitu masih memuja benda-benda dan roh-roh (animisme dan
dinamisme) dan penganutnya tersebar di seluruh Pulau Buru. Selain itu juga
terdapat beberapa penganut kepercayaan lain. Di bagian selatan Pulau Buru,
sebagian besar penduduknya menganut agama Islam sedangkan di bagian utara,
penduduknya banyak menganut agama Kristen Protestan. Di bagian tengah Pulau
Buru inilah yang masih menganut sistem kepercayaan animism dan dinamisme. Mereka
melakukan pemujaan terhadap dewa tertingginya, Opo Hebe Snulat dan utusan-Nya,
Nabiat.
Ciri khas
Masyarakat suku Buru memiliki ciri khas dari penggunaman
nama marga yang menjadi identitas keturunan dari Suku Buru. Marga yang sering
digunakan adalah marga Lesnussa, Latbual, Nurlatu, Lehalima, Wael dan
Sigmarlatu.
Rumah Adat
Rumah Adat masyarakat Buru berupa rumah panggung yang
terbuat dari bambu dengan atap alang-alang atau daun kelapa.
Dihimpun dari berbagai sumber.
Post a Comment for "Sejarah dan Kebudayaan Suku Buru Maluku"