Pengertian Alat Musik Tradisional Serune Kalee asal Aceh – Sumatera Utara
Pengertian Alat Musik Tradisional Serune Kalee asal Aceh –
Sumatera Utara. Serune Kalee merupakan alat musik tradisional yang berupa terompet
khas Aceh dengan dengan struktur bentuk mirip klarinet. Biasanya Serune Kalee dimainkan
sebagai instrumen utama dalam sebuah pertunjukan musik tradisi di Aceh,
diiringi geundrang, rapai, dan sejumlah instrumen tradisional lainnya. Alat
musik ini dikenal terutama terdapat di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar,
dan Aceh Barat.
Serune Kalee masih berperan besar dalam ritus-ritus sosial
warga Aceh seperti dalam ritus-ritus sosial masyarakat Aceh, seperti
pernikahan, penyambutan tamu, atau acara-acara hiburan. Instrumen ini
diklasifikasikan ke dalam jenis aerofon, atau instrumen yang memiliki sumber
bunyi dari hembusan udara pada rongga.
Arti kata Serune
Kalee
Serune Kalee berasal dari dua kata, yakni (serune) yang
merujuk pada instrumen tradisional Aceh, dan (kalee) yang merupakan nama desa
di Laweung, Kabupaten Pidie. Jadi secara sederhana, Serune Kalee bisa diartikan
sebagai serunai/seruling dari daerah Kalee. Sangat mungkin penamaan tersebut
dikaitkan dengan kemunculan atau tempat pembuatan serunai/seruling tersebut.
Selain di Aceh alat musik ini terdapat juga dilingkungan masyarakat
Minangkabau dan Agam. Serunee Kalee juga memiliki kemiripan dengan beberapa
instrumen dari negara lain, seperti Malaysia, Thailand, dan Srilanka.
Instrumen-instrumen serupa tersebut memiliki sejumlah kemiripan dalam hal laras
nada, vibrasi, volume suara, dan dinamika suara.
Sejarah dan
Perkembangan Serune Kalee
Berdasarkan data yang ada, Serune Kalee sudah ada sejak
masuknya Islam ke Aceh. Ada sebagian yang mengatakan bahwa instrumen ini
berasal dari Tiongkok (Z.H Idris, 1993: 48-49). Terlepas dari berbagai asumsi
yang ada, fakta sejarah menunjukan bahwa Aceh pada masa silam adalah kerajaan
dengan letak yang strategis, sekaligus juga bersifat terbuka, sehingga banyak
terjalin hubungan dengan berbagai bangsa dari luar. Dalam perkembangannya,
berbagai akulturasi yang ada telah melahirkan kesenian Aceh yang khas, yang
dominan bernafaskan Islam.
Cara Pembuatan Serune
Kalee
Serune Kalee terbuat dari kayu, di mana kayu yang dipilih
sebagai bahan dasarnya adalah yang memiliki karakter kuat dan keras, sekaligus
ringan. Sebelum dibuat, kayu tersebut terlebih dahulu direndam selama tiga
bulan. Setelah fase perendaman selesai, selanjutnya kayu pangkas hingga tersisa
bagian yang disebut sebagai ‘hati kayu’. Hati kayu tersebutkah yang kemudian di
bor dan dibubut untuk membentuk lobang dengan diameter sekitar 2 cm. Setelah
tercipta rongga, selanjutnya adalah tahap membuat lubang-lubang nada, yakni 6
lubang di bagian muka-atas sebagai interval nada, dan 1 lubang di bawah sebagai
syarat terciptanya suara khas dari Serune Kalee.
Bentuk Serune Kalee
Wujud dan bentuk peralatan ini seperti pentungan, bulat, dan
lurus mulai dari batas atas (mondstuk) hingga ke bagian bawah (bell). Bagian
atas peralatan ini kecil dan membesar di bagian bawahnya. Di bagian badan atau
tubuh terdapat lubang-lubang sebagai tempat memainkan nada yang diinginkan.
Peralatan ini mempunyai warna dasar hitam, hal ini kemungkinan disebabkan oleh
terlalu banyak dipegang atau memang warna dasar kayu yang dibuat untuk
peralatan ini berwarna hitam.
Sumber referensi:
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/874/serune-kalee
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/2646/serune-kalee-alat-musik-tradisional-aceh
Post a Comment for "Pengertian Alat Musik Tradisional Serune Kalee asal Aceh – Sumatera Utara"