Rumah Adat Betang Asal Suku Dayak Kalimantan Tengah
Rumah Betang | Photo: wikipedia |
Penjelasan rumah adat Rumah Betang yang berasal dari
suku Dayak Kalimantan Tengah. Rumah betang merupakan rumah panjang yang
sebelumnya saya telah bahas. Namun kali ini rumah panjang yang akan dibahas
adalah merupakan rumah adat suku Dayak (Ngaju) di Kalimantan
Tengah.
Ciri Khas
Rumah betang mempunyai ciri berbentuk rumah panggung dan memanjang.
Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah panjang bagian hulunya haruslah
searah dengan Matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah Matahari terbenam,
sebagai simbol kerja-keras untuk bertahan hidup mulai dari Matahari tumbuh dan
pulang ke rumah di Matahari padam.
Saat ini sudah jarang lagi kita jumpai rumah betang yang
asli. Di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah hanya terdapat
rumah betang yang sudah dibangun ulang. Di bagian paling hulu, rumah betang
yang dibangun kembali ada di Desa Tumbang Bukoi, Kecamatan Mandau Talawang. Di bagian hilir, rumah
betang yang dibangun kembali ada di Desa Sei Pasah, Kecamatan Kapuas Hilir. Di Kabupaten Pulang Pisau,
Kalimantan Tengah ada rumah betang asli yang dibangun sejak tahun 1870.
Letaknya di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir. Rumah ini menghadap Sungai
Kahayan dan memiliki pelabuhan yang siap menyambut kedatangan wisatawan melalui
sungai.
Makna dan Nilai Rumah
Betang
Rumah betang telah menjadi simbol yang kokoh dari kehidupan
komunal masyarakat Dayak. Dengan mendiami rumah betang dan menjalani segala
proses kehidupan di tempat tersebut, masyarakat Dayak menunjukkan bahwa mereka
juga memiliki naluri untuk selalu hidup bersama dan berdampingan dengan warga
masyarakat lainnya. Mereka mencintai kedamaian dalam komunitas yang harmonis
sehingga mereka berusaha keras untuk mempertahankan tradisi rumah betang ini.
Rumah betang selain sebagai tempat kediaman juga merupakan
pusat segala kegiatan tradisional warga masyarakat. Rumah betang menjadi tempat
dan sekaligus menjadi sarana yang efektif bagi masyarakat Dayak untuk membina
keakraban satu sama lain.
Bagian-bagian Rumah
Betang
Menurut kepercayaan suku Dayak ada beberapa ketentuan khusus
dalam peletakan bagian ruang pada Rumah Betang. Berikut beberapa ketentuannya :
1. Pusat (poros) bangunan
Tempat orang berkumpul melakukan berbagai macam kegiatan seperti
keagaman,sosial masyarakat dan lain-lain. Ruangan harus los dan berada ditengah
bangunan.
2. Ruang tidur
Disusun berjajar sepanjang bangunan Betang. Peletakan ruang
tidur anak dan orang tua ada ketentuan tertentu dimana ruang tidur orang tua
harus berada paling ujung dari aliran sungai dan ruang tidur anak bungsu harus berada
pada paling ujung hilir aliran sungai, jadi ruang tidur orang tua dan anak
bungsu tidak boleh diapit dan apabila itu dilanggar akan mendapat petaka bagi
seisi rumah.
3. Dapur
Bagian dapur harus menghadap aliran sungai karena menurut kepercayaan
masyarakat setempat supaya mendapat rezeki.
4. Tangga
Tangga dalam ruangan rumah adat Betang harus begrjumlah
ganjil, tetapi umumnya berjumlah 3 yaitu berada di ujung kiri dan kanan, satu
lagi di depan sebagai penanda atau ungakapan rasa solidariras menurut mitos tergantung
ukuran rumah, semakin besar ukuran rumah maka semakin banyak tangga.
5. Pante
Merupakan lantai tempat menjemur padi, pakaian, untuk
mengadakan upacara adat lainya. Posisinya berada didepan bagian luar atap yeng
menjorok ke luar. Lantai pante terbuat dari bahan bambu, belahan batang pinang,
kayu bulatan sebesar pergelangan tangan atau dari batang papan.
6. Serambi
Merupakan pintu masuk rumah setelah melewati pante yang
jumlahnya sesuai dengan jumlah kepala keluarga. Di depan serambi ini apabila
ada upacara adat kampung dipasang tanda khusus seperti sebatang bambu yang
kulitnya diarut halus menyerupai jumbai-jumbai ruas demi ruas.
7. Sami
Ruangan ini berfungsi ruang tamu sebagai tempat
menyelenggarakan kegiatan warga yang memerlukan.
8. Jungkar
Jungkar sebagai ruang tambahan dibagian belakang bilik keluarga
masing-masing yang atapnya menyambung atap rumah panjang atau ada kalanya
bumbung atap berdiri sendiri tapi masih merupakan bagian dari rumah panjang.
Jungkar ditempatkan di tangga masuk atau keluar bagi satu keluarga, agar
tidak mengganggu tamu yang sedang bertandang. Jungkar yang atapnya menyambung
pada atap rumah panjang dibuatkan tingkatan (ventilasi pada atap yang terbuka
dengan ditopang/disanggah kayu) yang sewaktu hujan atau malam hari dapat
ditutup kembali.
Itulah penjelasan singkat mengenai rumah betang yang berasal
dari suku Dayak Kalimantan Tengah.
Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Betang
diakses tanggal 24 oktober 2014
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1054/rumah-adat-betang
diakses tanggal 25 oktober 2014
Post a Comment for "Rumah Adat Betang Asal Suku Dayak Kalimantan Tengah"